Beranda > Uncategorized > PESONA KIOS YAMAHA

PESONA KIOS YAMAHA


Latar belakang

Persaingan yang sangat ketat antar pelaku bisnis sepeda motor mendorong para produsen mengembangkan strategi untuk menarik minat dan hasrat konsumen. Berbagai program promosi digelar untuk menggaet konsumen dengan menawarkan keunggulan dari masing-masing produknya. Tak terkecuali Yamaha sebagai salah satu pemain dalam penjualan sepeda motor terdepan di Indonesia, tentunya tidak mau ketinggalan untuk meningkatkan keunggulan dari produk sepeda motornya. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan konsumen loyalnya serta merebut konsumen baru.

Selama ini strategi yang dilakukan Yamaha dalam mempertahankan pasarnya sudah sangat lengkap diantaranya adalah promosi melalui iklan di media massa dan televisi. Selain tentunya melalui pameran, kampanye, dan sebagainya. Beberapa faktor lainnya yang telah dan sedang dilakukan oleh Yamaha untuk memikat konsumen adalah pengembangan desain, fitur, dan teknologi dari sepeda motor yang bersangkutan. Ketiganya merupakan soko guru inovasi yang akan menjadi pendorong Yamaha selalu menjadi pilihan konsumen.

Kepopuleran Yamaha sebagai sebuah produk sepeda motor yang menghadirkan kesan bandel, handal, dan kuat merupakan poin penting untuk menunjukan kepada konsumen betapa kualitas produk menjadi kebanggaan dan andalan Yamaha. Tapi harus diingat bahwa konsumen kini sangat jeli dan kritis menyikapi segala sesuatu mengenai produk yang dipromosikan. Bisa jadi bahwa konsumen tidak lagi mementingkan produk an sich atau hanya mengusung merek Yamaha semata, karena hal tersebut belum cukup untuk menarik konsumen menjadi pelangganya, berarti diperlukan strategi lain untuk memikat konsumen demi menjadi pelanggan tetap loyal dan setia.

Penting untuk dicatat bahwa kompetitor yang bermain di lahan sepeda motor ini tidak tinggal diam, mereka sangat gencar mengeluarkan produk baru, inovasi dari fitur-fitur yang sangat futuristik, promosi yang begitu jor-joran, dan sebagainya. Contoh konkrit adalah hadirnya motor Pulsar dari India, dengan desain sportif dan elegan, merupakan ancaman potensial yang perlu diperhitungkan. Selain tentunya pesaing laten seperti Honda, Suzuki, dan Kawasaki.

Lalu bagaimanakah strategi yang harus diambil Yamaha untuk meningkatkan penjualan dan pemasarannya didalam persaingan jagat sepeda motor yang sangat ketat ini? Selanjutnya program apa yang kira-kira tepat dan efektif dalam mempertahankan konsumen di tengah tuntutan akan kepuasan terhadap pelayanan yang semakin kompeks?

IKLAN MIO

IKLAN DENGAN HATI

Pesona Kios Yamaha

Kepuasan konsumen menjadi kata kunci untuk mempertahankan pelanggan. Kedekatan dengan konsumen, ketersediaan layanan purna jual, pelayanan service keliling, dan paguyuban (komunitas) penggemar Yamaha merupakan beberapa aktifitas yang diharapkan mampu meningkatkan kepuasan konsumen.

Salah satu yang menjadi concern kami adalah kedekatan dengan pelanggan (intimacy customer) sebagai pengembangan dari filosofi Yamaha yang sekarang sering didengung-dengungkan. Oleh karena itu, kami mencoba menghadirkan sebuah konsep penjualan langsung, yang disebut Kios Yamaha.

Kios mengandung makna bangunan kecil, gerai, atau tempat yang dapat menampung unit penjualan atau informasi.[1] Tujuan dari kios ini adalah menghadirkan Yamaha ditengah-tengah konsumen yang menjadi target pasarnya. Kios Yamaha ini merupakan konsep pemasaran langsung (direct consumer) untuk menjangkau dan menyerahkan barang langsung kepada pelanggan. Pemasaran langsung merupakan salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan[2].

Kedekatan dengan konsumen merupakan sebuah keniscayaan yang harus dikembangkan untuk menarik dan menciptakan sebuah hubungan yang intens antara konsumen dan produsen. Langkah yang telah diambil Coca Cola merupakan satu contoh nyata dimana kedekatan dengan konsumen amat terjalin rapi. Dimanapun didunia ini, senantiasa ditemui minuman dingin menyegarkan yang bernama Coca Cola. Hal tersebut dimungkinkan karena jaringan distribusi yang sangat luas dan ketersediaan produk yang memadai.

Kalaulah konsep kedekatan (intimacy) ini dilakukan oleh Yamaha, tentunya akan membantu menciptakan komunikasi yang baik dengan konsumennya diseluruh Indonesia, karena melalui kedekatan ini kita akan banyak menemukan berbagai persoalan menyangkut kepuasan konsumen. Tepat sekali kiranya konsep kedekatan ini menjadi program yang harus mendapat perhatian serius dari Yamaha Indonesia.

Implementasi dari program Kios Yamaha ini bukanlah merupakan sesuatu yang sangat sulit. Strategi yg paling tepat adalah memanfaatkan jaringan ritel mini market yang sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. Atau melalui jaringan kantor pos untuk menyediakan sarana penjualan di masing-masing kantor cabangnya diseluruh Indonesia. Tentunya selain akan meningkatkan penjualan Yamaha juga akan lebih mendekatkan keintiman Yamaha dengan konsumennya. Sistem ini tentunya berimbas kepada kantor pos karena akan mendapatkan keuntungan ganda dari biaya pengiriman sepeda motor ke tempat tujuannya dan keuntungan penjualan sepeda motor itu sendiri. Selain itu Kios Yamaha bisa dijajakan di tempat yang strategis lainnya seperti pasar tradisional, departemen store, mal, terminal bis, terminal kereta api, SPBU, bandara, gedung perkantoran dan sebagainya. Mengingat luasnya tempat pemasaran maka jaringan dan jangkauan pasarnya pun akan semakin luas dan besar. Hal ini akan berdampak pada peningkatan penjualan secara signifikan.

Sistem kepemilikan dari Kios Yamaha ini bisa merupakan bagian dari strategi distribusi masing-masing dealer, atau merupakan konsep waralaba antara pemilik tempat dengan dealer atau distributornya. Dealer bekerjasama dengan pemilik dari masing-masing mini market untuk menjalin aliansi strategis membagi keuntungan dengan penjualan sepeda motor Yamaha. Mungkin juga merupakan kepemilikan individu dari masing-masing pelaku bisnis sepeda motor tersebut.

Kios Yamaha harus menyediakan berbagai macam informasi selain produk barang yang dijual —bila tempatnya memadai—. Informasi produk sangat penting bagi konsumen karena menjadi sarana perbandingan harga dengan merek sepeda motor lainnya. Selain itu disediakan juga brosur mengenai produk terbaru, katalog yang memuat berbagai informasi penting mengenai seluk beluk Yamaha mulai dari spesikasi produk, keunggulan dan kualitas sepeda motor yang ditawarkan, serta memuat tipe-tipe terbaru dari produk Yamaha. Alangkah lebih baik bila menyediakan buletin bulanan yang menyajikan aktifitas seluruh outlet Kios Yamaha di seluruh Indonesia. Buletin ini akan menjadi media yang sangat efektif menyebarkan informasi mengenai seluruh produk dan layanan purnajual Yamaha. Saling tukar informasi dari pembaca buletin ini bagaikan gosip dari mulut ke mulut (word of mouth). Dalam teori marketing disebut buzz, berasal dari kata buzzword yang artinya sesuatu yang mendengung panjang.[3] Melalui buzz marketing diharapkan produsen memahami komunitas, perilaku, watak konsumennya. Sedangkan konsumennya diharapkan memiliki antusiasme yang tinggi terhadap produk Yamaha.

Di Kios Yamaha konsumen bisa membicarakan perawatan, suku cadang, sampai bagaimana mengendarai sepeda motor yang aman dan nyaman. Tentunya selain menyediakan berbagai informasi, Kios Yamaha hendaknya menyediakan berbagai jenis suku cadang yang biasa paling sering dicari konsumen. Lalu menghadirkan atribut dan aksesories yang menampilkan beragam bentuk dan corak yang mempunyai ciri khas Yamaha, seperti kaos, topi, tas, sarung tangan, sticker, jaket, rompi, helm, extra box (bagasi tambahan), tank bag (tas berbahan keras untuk membawa barang), dan sebagainya.

Merchandise dan aksesories ini menawarkan emotional benefit terhadap konsumen loyalnya. Keterikatan emosi akan membuncah dari setiap konsumen tatkala menggunakan aksesories Yamaha. Aksesories akan menjadi inspirasi konsumen untuk selalu mengingat dan mengisi hati dan pikiran mereka dengan apa yang mereka kenakan. Aksesories akan menjadi simbol dari sebuah merek, dan akhirnya akan menjadi bagian dari gaya hidup konsumen Yamaha.

Membidik hati dan jiwa

Kios Yamaha diharapkan membentuk interaktifitas diantara para pelanggan serta antara perusahaan dan pelanggan. Hubungan yang intensif ini akan menciptakan keuntungan kepada kedua belah pihak. Sebagaimana yang disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, bahwa jika perusahaan mampu mendidik pelanggan tentang hal-hal menarik perhatian mereka, maka loyalitas dan kemauan baik mereka akan meningkat.[4]

Adapun beberapa keuntungan lainnya yang akan diperoleh dari program Kios Yamaha ini diantaranya :

1.    Menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi pecinta Yamaha diseluruh Indonesia, di kios ini konsumen bisa saling memberikan masukan dan keluhan mengenai produk Yamaha. Interaksi antara konsumen dan pemilik kios akan menjalin sebuah hubungan timbal balik yang harmonis.

2.    Hadirnya Kios Yamaha di lingkungan terdekat konsumen akan mengurangi biaya transportasi, tenaga, menghemat waktu, dan ongkos-ongkos lainnya. Sehingga konsumen bisa dengan mudah menjangkau tempat membeli produk Yamaha.

3.    Kios Yamaha menjadi saluran distribusi yang sangat luas dan efektif menjangkau jantung konsumen di pelosok negeri.

4.    Pelanggan bisa membeli produk Yamaha dengan kepuasan yang tinggi karena selain sesuai dengan yang diinginkan juga ditopang oleh lengkapnya informasi produk tersebut.

5.    Produsen dalam hal ini Yamaha sangat diuntungkan dengan terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dengan masing-masing pelanggan.[5] Hubungan ini tentunya merupakan modal yang amat berharga bagi tercapainya kedekatan emosi antara konsumen dan produsen.

Untuk membidik hati dan jiwa pelanggan selain kepuasan konsumen yang senantiasa harus dipupuk, maka service dan produk juga harus mampu membangkitkan sisi emosi dan pengalaman pelanggan.

Terjalinnya komunikasi yang erat antar konsumen merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan sehingga dari intensifnya komunikasi ini akan melahirkan loyalitas konsumen terhadap produk Yamaha. Pengalaman sebagai pengendara Yamaha tidak harus dilakukan melalui konvoi rutin kendaraan yang akan memacetkan jalanan, dan mengganggu kenyamanan orang lain berlalu lintas. Hal ini alih-alih akan menguntungkan citra Yamaha, malah sebaliknya akan menjadi cerita buruk yang merugikan Yamaha secara keseluruhan.

Justru experience dari hadirnya kios Yamaha bisa dimunculkan melalui tatapan langsung yang sering dilakukan konsumen terhadap produk Yamaha yang berada didepan matanya. Elusan dan rabaan terhadap badan motor Yamaha merupakan sisi emosional konsumen untuk menikmati pengalaman menyenangkan dari hadirnya motor Yamaha didekatnya.

Akhirnya dengan konsep Kios Yamaha yang saya munculkan, diharapkan ada dua kontribusi yang akan didapatkan, pertama, penjualan sepeda motor Yamaha akan meningkat signifikan, sehingga mampu menjadi nomor satu di Indonesia. Kedua,konsumen akan terikat kepada produk Yamaha sebagai salah satu produsen sepeda motor yang mengusung nilai-nilai humanisme konsumen, sehingga relasi yang terjalin diantara keduanya akan bertahan lama dan abadi (long-term relationship). Semoga.

IWA MISBAH, Pengamat dan pemerhati marketing dan desain


[1] Kotler, Philip ; Manajemen Pemasaran Jilid 2. Penerbit Indeks Gramedia Jakarta. Tahun 2003. Hal 321.

[2] Kotler, Philip ; Manajemen Pemasaran Jilid 2. Penerbit Indeks Gramedia Jakarta. Tahun 2003. Hal 311.

[3] Kasali, Rhenald ; River Company, Apa yang Membedakan CNI dengan Perusahaan Kubangan. Primamedia

Pustaka, Jakarta. Tahun 2006. Hal. 215.

[4] Kartajaya, Hermawan; Marketing in Venus. Gramedia Pustaka. Jakarta. Tahun 2003. Hal. 213.

[5] Kotler, Philip ; Manajemen Pemasaran Jilid 2. Penerbit Indeks Gramedia Jakarta. Tahun 2003. Hal 313.

Kategori:Uncategorized
  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar