Beranda > Uncategorized > Slip-cover, Pembungkus Sofa Alternatif

Slip-cover, Pembungkus Sofa Alternatif


Dewasa ini merebaknya usaha perbaikan (service)  sofa tiada lain untuk mengantisipasi kecendrungan konsumen yang senantiasa ingin mempunyai seperangkat sofa yang terlihat baru dan sesuai tren yang sedang marak, walaupun perbaikan  itu  tidak merubah secara signifikan desain sofa yang dimiliki oleh konsumen tersebut.

Adapun kendala yang dihadapi konsumen untuk perbaikan  sofa adalah waktu pengerjaannya  yang relatif lama. Hasil akhir dari perbaikan tersebut sedikit banyak akan  mengalami perubahan bentuk maupun material, karena bisa saja busa atau rangka kayu yang menopang bentuk sofa mengalami perubahan atau memang sengaja diganti dengan material yang berbeda dari aslinya. Dan tak bisa dipungkiri bahwa sofa yang telah diservice tidak dengan mudah untuk bisa diganti kembali seperti semula atau dirubah secepat mungkin mengikuti keinginan kita karena memerlukan biaya yang cukup mahal. Baru mengalami perubahan kembali setelah cover (pembungkus) sofa tersebut rusak atau lapuk.

Untuk menyiasati fenomena konsumen yang menginginkan tampilan sofa yang tidak monoton maka para perancang sofa membuat rancangan dengan sistem pembungkus dua lapis (double cover) istilah lainnya yaitu slip-cover, artinya sofa dibuat dengan menggunakan dua kain berbeda, pertama, yaitu bagian dalam, biasanya menggunakan kain sekunder yang berfungsi sebagai penutup sofa bersifat masif (fixed), tidak bisa dilepas-pasang. Kain yang digunakan biasanya kain berbahan dasar katun 100%, tidak terlalu tebal, halus, dan lentur berguna memudahkan membentuk sofa sesuai rancangan yang diinginkan, sehingga tubuh sofa bisa dibalut dengan sempurna — tidak ada kerutan atau kain yang melipat. Kedua, yaitu kain utama (primer) membungkus tubuh sofa secara lepasan artinya kain pembungkus sofa tersebut bisa dilepas pasang bilamana kita perlukan. Karena kain utama ini harus menghadirkan citra sebuah sofa bagi pemiliknya, dan tentunya dituntut untuk tahan lama, maka kain utama ini harus menggunakan kain yang relatif tebal, kuat, dan motif yang ekslusif.

Dua jenis slip-cover

Ada dua jenis sistem slip-cover yang selama ini sering kita temui di pasaran, pertama slip-cover setempat (partial) yaitu pembungkus tambahan yang ditempatkan pada bagian tertentu dari sebuah sofa untuk menutupi bagian-bagian yang penting dari sofa supaya tidak cepat kotor atau rusak seperti pada bagian tanganan (arm-rest), dudukan (seat-cushion), atau sandaran (back-rest). Kain yang digunakan untuk slip-cover tersebut cenderung sama atau senada dengan kain pembugkus utama tubuh sofa tersebut.

Kedua,  slip-cover menyeluruh (integral) yaitu pembungkus sofa yang meliputi keseluruhan tubuh sofa tanpa terkecuali, sehingga tampilan sofa terlihat utuh,  dan kompak. Secara umum fungsi dari slip-cover adalah menutupi seluruh bagian sofa dimana slip-cover tersebut bisa dilepas-pasang sesuai dengan kehendak kita, ,tanpa merubah bentuk dan fungsi dari sofa tersebut.

Seringkali kain sofa yang kita gunakan kotor terpercik air sirup atau kecap —terutama keluarga dengan banyak anak— maka sofa yang menggunakan sistem slip-cover akan dengan mudah untuk melepas slip-cover yang kotor tersebut dan mencucinya, sehingga sofa terlihat tetap “kinclong” seperti semula. Lain halnya dengan pembungkus sofa biasa maka bila kainnya terpercik atau terkotori dengan sambal dan sejenisnya maka begitu sulitnya untuk membersihkannya, kalaupun sudah dilap atau dicuci hasilnya belum tentu maksimal karena mungkin masih ada sisa warna atau bau yang melekat pada kain sofa tersebut.

Oleh karena itu tidak sedikit dari konsumen di kota-kota besar yang membeli satu buah sofa dengan slip-cover dua atau tiga buah sebagai persediaan, bilamana slip-cover pertama kotor atau rusak maka bisa diganti dengan slip-cover kedua atau ketiga, atau bilamana konsumen bosan dengan corak yang selama ini dipakai maka  bisa secepatnya diganti dengan slip-cover yang lain sehingga tampilan sofa tampak tidak monoton dan membosankan.

Pada dasarnya slip cover mampu menghadirkan tampilan yang berbeda dari sebuah sofa sehingga akan memancarkan suasana yang lebih segar terhadap kondisi ruang, hal ini biasanya dilakukan terutama untuk menghadapi acara-acara penting seperti lebaran, natal, tahun baru, imlek dan lain-lain.

Memilih kain untuk slip-cover

Hal pertama yang harus kita perhatikan ketika memutuskan untuk membeli sofa dengan kain slip-cover adalah memastikan bahwa corak kain yanng dipilih telah sesuai dengan kondisi ruang atau acara yang akan kita selenggarakan. Kesesuaian corak atau motif kain ini akan memberikan kesan yang begitu mendalam terhadap si pemilik sofa, serta mampu menghadirkan ruang lebih bermakna. Dan harus diingat bahwa pemilihan corak atau motif kain jangan sampai dipengaruhi oleh tren yang sedang in, karena bila tren tersebut telah lewat masanya maka akan menimbulkan kebosanan, dan tentunya hanya membuang uang dengan percuma, serta tidak kondusif bagi konsep perencanaan ruang yang telah direncanakan.

Tak kalah pentingnya adalah menentukan jenis dan karakter kain yang akan digunakan, semestinya kita memilih kain yang berkualitas baik artinya rajutan atau tenunan dari kain tersebut tidak mudah regas, tapi juga tidak terlalu lentur. Bila kain terlalu regas maka akan memudahkan robeknya kain, terutama pada sambungan jahitan. Bila terlalu lentur maka kita akan kesulitan untuk mencapai hasil terbaik karena sering kalihatan terlalu longgar.

Begitu pula kain yang terlalu tipis hanya akan  menyulitkan proses jahit selain menyebabkan jahitan melintir, dan sering kali kain tersebut robek ketika akan dilepas-pasangkan pada tubuh sofa. Kain yang terlalu menerawang walaupun secara visual terlihat indah tetapi  perawatannya sangat merepotkan karena penyusutan kain tersebut bisa mencapai 10 % bahkan bisa sampai 20 %,  sehingga setelah dicuci praktis slip-cover tersebut tidak bisa digunakan lagi. Untuk membuat hasil terbaik maka seyogyanya slipcover dicuci dengan sistem dry-clean, supaya penyusutan yang terjadi tidak terlalu besar. Kain yang terlalu kaku atau keras, setali tiga uang hanya akan menyebabkan kesukaran pada proses lepas-pasang, selain kain yang terpasang terlihat kaku, tampilan dari jatuhnya kain slip cover tersebut tidak cozy.

Walaupun semua persyaratan kain telah kita penuhi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah untuk menghindari jenis kain yang cepat luntur, karena selain akan mengotori orang yang duduk diatasnya juga akan mencemari kain lainnya ketika dicuci.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa membuat pembungkus sofa tidak sama dengan membuat baju (fashion), mengapa? Karena pola atau pattern untuk baju didasarkan pada ukuran umum yang disesuaikan dengan bentuk tubuh manusia seperti small (S), medium (M), dan large (L), tetapi lain halnya untuk sofa maka perlu diukur seakurat dan setepat mungkin, bilamana terjadi kelebihan ukuran maka kain yang terpasang akan terlihat longgar atau kendor, dan sebaliknya bila kain terlalu sempit maka  tidak akan bisa terpasang dengan baik, bila itu terjadi maka tampilan dari sofa tersebut tidak karuan.

Selain ukuran yang harus benar-benar tepat, perlu pula mempertimbangkan jenis kain yang digunakan. Jadi perlu ditekankan bahwa satu mal pola untuk kain jenis A belum tentu bisa digunakan untuk kain jenis B, karena jenis kain  yang berbeda dituntut pula membuat mal yang berbeda pula, dikhawatirkan bahwa dengan satu mal yang sama untuk dua jenis kain berbeda akan menyebabkan perbedaan secara signifikan terhadap hasil akhir dari kain yang dibuat. Tidak sedikit dari beberapa kain dengan jenis dan kararkter berbeda akan menghasilkan potongan kain yang berbeda walaupun menggunakan mal yang sama, karena jenis kain sangat berpengaruh besar terhadap kelenturan dan kerapatan  secara keseluruhan dari slip cover tersebut.

Supaya kain pembungkus sofa terlihat rapih dan bersih serta membalut tubuh sofa dengan sempurna maka pada posisi tertentu yang sejatinya akan membentuk karakter tubuh sofa seperti sampingan tangan (arm-rest), bagian dudukan (seat-cushion) dan sandaran (back-rest) direkat dengan memakai lapisan perekat dua muka (velcro) sehingga bentuk sofa tidak kendor atau longgar. Lalu, untuk mempermudah lepas-pasang slip-cover pada posisi belakang tengah atau samping haruslah dibuat sambungan dengan menggunakan retsleting (zypper/fastener) atau dibuat lubang-lubang kancing sebagai pengikat yang sekaligus sebagai aksesories yang akan  membuat tampilan sofa lebih manis. Selanjutnya, untuk memperindah tampilan sofa dan secara fungsional mengikat sudut antar kain sofa maka perlu ditambahkan pita sehigga bukan hanya sebagai aksesories saja tapi juga menambah keindahan  sofa tersebut.

Akhirnya, dengan kiat-kiat diatas, dan perawatan, serta perhatian terhadap sofa kesayang kita , maka sofa tersebut akan senantiasa hadir menemani keseharian kita baik di ruang tamu ataupun ruang keluarga . Dengan penampilan yang senantiasa berubah —karena penggantian slip-cover— sofa kita selalu terlihat baru, tidak membosankan, dan secara tidak langsung akan memunculkan ruh yang berbeda pada setiap nuansa ruang di rumah kita.

Iwa Misbah, Pemerhati dan praktisi desain

Kategori:Uncategorized
  1. 06/02/2012 pukul 01:27

    yang perlu diukur untuk membuat slip cover apa aja ya? soalnya sy pengen buat sendiri. thks b4 yaaa, kalau bisa tlg di-email.

    • 04/03/2012 pukul 13:00

      Salam,

      Terima kasih atas responnya terhadap tulisan saya. Untuk teknik mengukur slip cover perlu membuat mal dulu, sesuai ukuran badan sofa.
      Selanjutnya diatur motif kain apakah horizontal atau vertikal, tentunya perlu keahlian khusus untuk menentukan motif kain ini.
      Setelah itu baru dijahit sesuai ukuran mal tadi, dengan toleransi sesuai dengan jenis kain yang akan digunakan. Bila kainnya cepat mengkerut
      memerlukan toleransi yang cukup besar untuk menentukan ukurannya.

      Itu yang bisa saya sampaikan, terima kasih.

      Salam,
      Iwa M

  2. cath_cath
    03/04/2012 pukul 08:14

    Halo Iwa,

    Mau tanya ada rekomendasi untuk buat slipcover sofa tdk ya?
    Saya lagi cari-cari nih, tapi bingung dimana.

    Thanks before 🙂

  3. cath_cath
    03/04/2012 pukul 08:14

    Halo Iwa,

    Mau tanya ada rekomendasi untuk buat slipcover sofa tdk ya?
    Saya lagi cari-cari nih, tapi bingung dimana.
    Lokasi saya di jakarta

    Thanks before 🙂

    • 11/06/2012 pukul 09:35

      harus diukur dulu sofanya, pilih kain yang tidak cepat mengkerut, sesuaikan motif dengan interior ruang lainnya. Bisa konsultasi lanjutan ke email: iwamisbah@yahoo.com

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar